Kita semua tahu, Prabowo bukan tanpa cela. Beberapa kali ia mengeluarkan pernyataan yang membuat rakyat terperangah, bahkan kecewa. Saat ribuan orang turun ke jalan, ia menyebut aksi itu makar, ia menuding ada terorisme. Di titik itu, banyak hati rakyat yang goyah. “Apakah Prabowo benar-benar bersama kita?” pertanyaan itu bergema.
Namun, mari kita lihat lebih jernih. Sejak negeri ini digenggam oleh “Geng Solo”, apa yang kita dapat? Kebijakan yang lahir bukan untuk rakyat, tapi untuk segelintir kepentingan. Permendag 8/2024 adalah contoh nyata: puluhan pabrik tekstil tumbang, ribuan buruh terlempar ke jalan, dan ekonomi rakyat kecil kian tercekik. Inilah warisan Geng Solo, sebuah geng yang menukar nasib bangsa dengan kepentingan keluarga dan kroni.
Indonesia tidak bisa terus dibiarkan hancur. Kita butuh figur yang berani melawan arus. Kita butuh pemimpin yang cukup kuat untuk menghadapi cengkeraman oligarki Solo. Dan mau tidak mau, suka atau tidak suka, satu-satunya yang masih punya nyali itu adalah Prabowo.
Blunder bisa kita kritik, kekeliruan bisa kita koreksi. Tetapi jika kita meninggalkan Prabowo di tengah jalan, siapa yang tersisa untuk mengganyang Geng Solo? Apakah kita rela negeri ini makin jatuh, makin dikendalikan, makin dijual murah?
Inilah saatnya, kita bersatu, mendukung Prabowo bukan karena ia sempurna, tetapi karena lawannya jauh lebih berbahaya. Walaupun beberapa kali blunder, kita harus tetap berdiri di belakangnya, demi satu tujuan: mengganyang Geng Solo, menyelamatkan Indonesia.
