Dalam diam, kutemukan namamu,
Tertulis di setiap hela napas pagi,
Mengalir lembut bersama embun,
Menyentuh hati, tanpa pernah lelah.
Kau adalah senja yang kunanti,
Di ufuk, mengalirkan warna,
Merangkai cerita dalam cahaya jingga,
Menjadi kenangan yang takkan pudar.
Dalam pelukanmu, kutemukan dunia,
Yang tak pernah kucari, namun selalu kutemukan,
Kau hadir, mengisi setiap celah,
Membuat hidup terasa sempurna.
Jika cinta adalah angin,
Maka kau adalah lembutnya semilir,
Membawa kesejukan di setiap langkah,
Menghapus penat, membawa damai.
Ada rindu yang tak terucap,
Dalam tiap tatap yang kau beri,
Ada harap yang kutitipkan,
Pada setiap bintang yang bersinar malam ini.
Kau dan aku,
Seperti dua bait dalam puisi,
Tak selalu sempurna, tapi selalu melengkapi,
Menjadi cerita yang tak pernah usai.
Dan dalam setiap detak waktu,
Kutahu, cinta ini adalah abadi,
Tak hanya dalam kata,
Tapi dalam hati yang selalu mendamba.