Falsisme Konservatif atau Murbaisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari “Manifest for Bakthi Darma Falsisme Murbaisme” yang ditulis oleh Moh. Asro Safaudin, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 17 Agustus 2013 teori mengenai Falsisme Konservatif atau Murbaisme sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan Ekonomi (sejarah dan masa kini) dan kesejah
teraan yang kemudian akan menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Falsisme Konservatif pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme, liberalisme dan Zionisme di awal abad 20, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi, akan tetapi jua di bidang pendidikan, politik dan budaya.
Sejarah Falsisme Konservatif
Istilah Falsisme Konservatif atau Murbaisme adalah paham atau sebuah konsep yang mengubah penyimpangan dari seluruh ideologi yang ada demi menjaga kelestarian tradisi Musyawarah dan kegotong-royongan di Masyarakat yang semakin hilang atau ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh para pengiat Rakyat Sejahtera dan orang-orang di lereng pegunungan kendeng.Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari petani dan buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar.
Falsisme Konservatif sebagai anti-kapitalisme , liberalisme, demokrasi dan Zionisme. Pada prinsipnya semua milik rakyat dan oleh karena guna kemakmuran rakyat secara merata, Falsisme memperkenalkan penggunaan sistem keterwakilan yang dilakukan oleh para wakil-wakilnya oleh karenanya dalam paham Falsisme Konservatif atau Murbaisme tidak dikenal hak perorangan, golongan ataupun partai.
Ideologi Falsisme Konservatif atau Murbaisme muncul pada abad 21 , orang yang pertama kali menyuarakan ideologi ini adalah Moh. Asro Safaudin. Ia pun juga mengecam keadaan Masyarkat disekelilingnya yang terbawa individualisme. Dharma Bhakti Falsisme ;
Ketuhanan Yang Maha Esa. (Sumber hukum yang tertinggi dan religiusisme)
Permusyawaratan/perwakilan
Persatuan dan Kesatuan
Kemanusian Yang Adil dan beradap
Keadilan sosial
Kesejahteraan kemandirian dan berdikari
Keikhlasan dan mengabdi pada negeri
Trilogi (semangat nasional, kemauan nasional dan perbuatan nasional)
Fungsi dan Peranan Ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme Serta Pengaplikasiannya
A. Fungsi dan Peranan Ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme.
Falsisme Konservatif Murbaisme sebagai ideologi nasional memiliki fungsi yang nyata bagi kehidupan bangsa dan negara. Fungsi tersebut antara lain:
1. Falsisme Konservatif Murbaisme dapat mempererat hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat
2. Falsisme Konservatif Murbaisme dapat dijadikan dasar dan fondasi acuan bagi persatuan dalam kehidupan berkelompok dan golongan
3. Falsisme Konservatif Murbaisme mengantarkan kita membentuk moral yang baik terhadap sang pencipta, antar sesama manusia, Alam dan makhluk hidup lainnya.
Selain memiliki fungsi Falsisme Konservatif Murbaisme juga memiliki peranan tersendiri, yaitu :
1. Ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme memiliki arah dan tujuan yang jelas dan pasti. Dengan berdasar pada Falsisme Konservatif Murbaisme pembangunan, pendidikan, Politik, budaya, perekonomian Indonesia berjalan.
2. Pemerintahan tidak akan berhasil tanpa ide, cita-cita dan tujuan hidup, disinilah ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme berperan.
3. Ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme mampu menjawab setiap tantangan dan hambatan dalam kehidupan nyata.
4. Ideologi Falsisme Konservatif Murbaisme sebagai pokok fundamental dan normatif untuk kehidupan negara dan mentalitas sebagai martabat bangsa dan negara Indonesia
5. Falsisme Konservatif Murbaisme sebagai ideologi berperan dalam menjaga integrasi nasional serta persatuan dan kesatuan
B. Aplikasi Nilai-Nilai Falsisme Konservatif Murbaisme sebagai Ideologi Terbuka
Pengaplikasian Falsisme Konservatif Murbaisme sebagai ideologi terbuka dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Beberapa contoh pengaplikasian Falsisme Konservatif Murbaisme dalam kehidupan nyata adalah:
1. Mengedepankan toleransi antar umat beragama
2. Saling menghormati dan bekerja sama
3. Keterbukaan terhadap pendirian dan pendapat orang lain
4. Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
5. Memberikan pertolongan atau bantuan kepada orang lain
6. Menjaga keharmonisan serta persatuan dan kesatuan bangsa dan negara