Siapakah yang membuat jabatan kepala negara? Siapa yang membuat jabatan direktur dan komisaris? Siap yang membuat jabatan ketua umum partai? Semua buatan manusia. Mengapa memperebutkan apa yang dibuatnya sendiri?
Bila yang membuatnya makhluk, berarti buatannya lebih rendah derajatnya. Bila yang mendesainnya makhluk, berarti untuk sarana dan prasarana kehidupannya. Mengapa jadi buruan dan ambisi? Mengapa bisa melalaikan dirinya dan Allah untuk meraihnya?
Hanya dengan sematan nama, banyak orang lupa diri. Hanya sebuah panggilan, membuat orang bangga diri. Hanya sebuah sebutan, membuat orang merasa lebih mulia dari yang lainnya. Padahal hak, kewajiban, wewenang dan fasilitas dibuat oleh manusia juga. Memburu yang dibuat manusia, apa kelebihannya?
Memburu tanah, emas dan perak masih dapat dipahami, karena manusia tak bisa membuat dan menciptakannya. Hanya Allah yang sanggup merekayasa, mendesain dan menciptakannya. Apabila bangga dengan kendaraan, rumah dan jabatan yang dibuat oleh manusia sendiri, apa yang patut dibanggakan?
Pabrik kendaraan merasa pusing bila kendaraan tidak terjual, mengapa pembelinya justru berbangga? Developer rumah merasa pening bila rumahnya tidak laku terjual, pembelinya justru merasa hebat dapat membelinya? Sebuah kontradiksi bukan?
Mengapa manusia merasa mulia hanya dengan sebuah sebutan dan gelar? Mengapa manusia merasa bangga dengan sebuah nama tertentu? Padahal semua hanya persepsi dan anggapan kemuliaan saja.
Manusia terbelenggu dan terkukung oleh pujian yang selangit. Manusia terus terpenjara dengan persepsinya sendiri. Apakah kemuliaan versi manusia adalah kemuliaan? Darimana rasa kebanggaan dan kemuliaan itu?