Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mengapa puasa dimulai dari Subuh? Mengapa diakhiri di Magrib? Apa rahasianya? Apa kaitannya dengan tubuh? Puasa seirama dengan sistem kerja tubuh. Puasa bagian integral dari sistem tubuh. Antara syariat Allah dan sistem tubuh tidak berdiri sendiri tetapi saling terkoneksi. Itulah penyebab, Mengapa ibadah harus sangat tepat mengikuti aturannya? Bila tidak diperintahkan jangan dijalankan. Seperti itu prinsipnya.
Perjalanan makanan membutuhkan waktu 14 dari sejak makan hingga pembuangan. Ini sesuai dengan rata-rata waktu berpuasa. Bila tidak berpuasa, maka lambung bekerja terus menerus tak pernah berhenti. Lambung secara simultan dan paralel melakukan pekerjaan mengolah makanan, menyerap sari makanan dan membuangnya. Semua ini membuat lambung cepat “aus” karena tak ada waktu pemeliharaan fungsi lambung.
Sebelum Subuh waktu yang tepat untuk Sahur, karena inilah waktu sebelum pembuangan kotoran Waktu Magrib, saat yang tepat untuk berbuka, karena inilah waktu sebelum penyerapan nutrisi makanan. Apa yang terjadi bila makan diwaktu pembuangan kotoran? Apa yang terjadi bila makan disaat penyerapan nutrisi makanan? Makan tak maksimal memberikan kemanfaatan bagi tubuh.
Berpuasa memberikan energi yang maksimal terhadap tubuh. Berpuasa memberikan penyerapan maksimal terhadap nutrisi yang dimakan dan diminum. Tak terlalu banyak makan dan minum tetapi memberikan maksimalitas dalam memberikan energi dan nutrisi. Sedangkan yang tidak berpuasa, banyak asupan tetapi terbuang? Bukankah ini kesia-siaan?
Puasa menghancurkan sumbatan dan penghalang peredaran darah. Peredaran darah memberikan oksigen dan nutrisi bagi seluruh organ tubuh yang dilaluinya. Bagaimana bila tak dialiri darah? Maka organ tersebut akan mati. Saat berpuasa, enzim pertumbuhan dikeluarkan, maka terjadilah peremajaan terhadap seluruh organ. Itulah penyebab yang berpuasa cendrung awet muda?
Mengapa yang berpuasa lebih cerdas? Aliran darah akan lancar hingga ke otak. Puasa juga menyebabkan mudah tidur dan meraih tidur yang berkualitas. Tidur yang berkualitas ditandai dengan mimpi yang menyenangkan. Semakin lama mimpi yang menyenangkan maka perbaikan dan memelihara memori otak akan semakin baik.
Berpuasa bukan untuk Allah tetapi untuk menjaga dan memelihara tubuh manusia. Semua rukun, wajib dan syarat sahnya puasa selaras dengan sistem tubuh manusia. Irama berpuasa selaras dengan irama tubuh manusia, jadi berpuasa tidak pernah menyengsarakan manusia.