Ditulis Oleh : Nasrulloh Baksolahar
Bila melihat seseorang memiliki beberapa sifat berikut ini, tandanya dia bisa berlaku adil ketika memegang kekuasaan ataupun peradilan. Adil itu terlahir dari percampuran beberapa karakter. Adil itu tumbuh dari beberapa sifat dasar yang menghujam pada jiwa seseorang.
Umar bin Khatab berkata, “Sesungguhnya Allah membuat perumpamaan dan menyampaikan wahyu agar hati menjadi hidup. Hati itu mati di dalam dadanya sampai Allah menghidupkannya. Siapa yang mengetahui sesuatu, hendaknya ia mengambil manfaat darinya.”
Umar bin Khatab melanjutkan, “Sesungguhnya sikap adil itu memiliki tanda dan permulaan, diantara tanda-tandanya adalah sifat malu, dermawan, merasa hina dihadapan Allah dan bersikap lembut. Permulaannya adalah sikap kasih sayang.”
“Sungguh Allah telah menciptakan pintu bagi segala sesuatu, dan setiap pintu dimudahkan dengan sebuah kunci, dan pintu adil adalah itibar yaitu kemampuan mengambil pelajaran. Sedangkan kuncinya adalah zuhud.”
“Itibar dilakukan dengan mengingat kematian dan mempersiapkan kematian itu dengan mensedekahkan harta. Sikap zuhud berarti mengambil hak dari setiap orang dan diganti dengan haknya pula, dan merasa cukup dengan rezeki yang akan kadarnya. Jika rezeki yang ala kadarnya tidak merasakan cukup, maka segala sesuatu tidak akan mampu memuaskannya.”
Semua sifat ini menjadi uji kelayakan bagi Umar Bin Khatab dalam menentukan pejabat di pemerintahannya. Ada yang gagal menjadi pejabat negara karena tidak pernah mencium anaknya. Ada yang gagal karena di saat diberikan harta oleh Umar Bin Khatab, sang calon mengambilnya untuk keperluan pribadi.
Itulah mengapa Umar Bin Khatab sukses dalam pemerintahan karena yang terpilih menjadi aparaturnya adalah mereka yang memiliki karakter adil.
(Golden Stories, Mahmud Musthafa Saad dan Nashir Abu Amir al-Humaidi, Pustaka al-Kautsar, 2013)