Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kekuatan paling besar dalam diri manusia menurut Hasan Al Banna adalah kemampuannya menguasai apa yang ada disekitarnya dan menundukkan berbagai kesukaran sesuai dengan kehendaknya. Pada level ini, maka manusia tidak akan terpengaruh oleh berbagai kejadian dan tidak memperdulikan rintangan-rintangan.
Manusia memiliki kekebalan alami yang menghalangi meresapnya kelemahan ke dalam dirinya, sehingga pantas mewarisi bumi, memimpin dunia dan menyelenggarakan kekhalifahan dengan lebih baik di alam semesta. Kekebalan alami muncul setelah manusia ditempa dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Rasa takut merupakan insting yang terpendam dan melekat di hati. Rasa takut muncul sejak manusia dilahirkan. Terhadap hal yang lemah pun, rasa takut mudah muncul. Rasa takut muncul karena berbagai khayalan dan khurafat.
Bila manusia berhasil menjaga diri dari rasa takutnya. Tidak terpengaruh oleh faktor yang membangkitkan ketakutannya. Niscaya rasa takut akan padam, mereda dan hilang darinya. Ia tidak akan menghasilkan ketakutan, kecemasan dan khurafat. Ia akan menjadi pemberani yang berjiwa besar, padahal sebelumnya mengigil ketakutan dan kebingungan.
Tempaan ini agar manusia menjadi bersih. Ruh mereka tersucikan dari kotoran-kotoran. Terbiasa melawan kesulitan serta menerima guncangan. Bila manusia bersabar. Tetap fokus pada tujuan hidupnya sehingga lupa akan sakitnya perjalanan, maka hasil akhirnya pastilah baik. Seperti orang yang fokus pada kesembuhan hingga melupakan pahitnya obat.
Bila bersabar, ruhnya menjadi kuat karena melawan rasa takut. Badannya kuat karena melawan rasa lapar. Terbebas dari belenggu kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Terbebas dari belenggu lingkungan tempat tinggalnya dan dari ikatan hal-hal yang akrab dengannya.